Minggu, 04 Juni 2017

Sepenggal Kisah - Tes Masuk Pendidikan

Dear para pembaca yang budiman.

Kali ini saya ingin bercerita sedikit terkait pengalaman saya selepas lulus SMK ditahun 2011 dan menjalani tes masuk pendidikan di salah satu perusahaan yang dimana perusahaan itu mengadakan program CSR yaitu berupa pendidikan selama 2 tahun bagi lulusan SMK teknik, tanpa dipungut biaya.

Saat itu ketika baru lulus dari SMK sebenarnya cita-cita saya dan orang tua adalah melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu di bangku kuliah di universitas negeri. Beberapa tes saya ikuti mulai dari tes yang diadakan oleh pemerintah dan tes mandiri yang diadakan oleh universitas. Namun apa daya hasil yang didapat tidak memuaskan sehingga sayapun gagal. Perasaan saat itu sempat hancur, putus asa, dan seperti kehilangan arah. Namun saya terpikir, dengan keadaan ekonomi keluarga yang pas-pasan saya pikir nantinya juga walaupun saya berhasil masuk di universitas kedua orang tua saya pasti akan kesulitan dalam membiayai kuliah saya. Jadi saya pikir Allah itu tau dan mengeti dan saya pun yakin bahwa dipersiapkan jalan hidup yang lain untuk saya.

Suatu ketika terbesit dalam ingatan saya bahwa ada suatu perusahaan yang mengadakan program pelatihan bagi lulusan SMK teknik. Karena kebetulan letaknya masih satu kota dengan kota saya sekarang ini tanpa ragu saya pun melamar untuk mengikuti tes disana.

Hari pemanggilan pelamar pun tiba, saya sangat bersyukur karena dapat panggilan untuk mengikuti tes disana. Dari 800 lamaran yang masuk hanya 300 orang yang dipanggil untuk mengikuti tes. Dan hari tes pun tiba, beberapa persiapan sudah dipersiapkan dengan mantap dan matang, tidak lupa pula meminta restu dari orang tua yang saya pikir adalah senjata utama yang saya miliki. 2 minggu tes berlangsung, dengan sistem sehari tes, lalu besoknya libur, begitu berulang hingga memakan waktu 2 minggu.

Tes yang dijalani mulai dari tes tulis, kemampuan  akademik, psiko tes, fisik, kesehatam dan terkahir adalah wawancara. Dalam sistem tes ini adalah sistem gugur. Hari-hari tes saya lalui dengan tekad dan keyakinan yang tinggi karena saya pikir ini adalah kesempatan terkahir saya untuk meneruskan cita-cita saya. Dan pada Akhirnya sampailah saya pada tes tahapan yang terakhir yaitu tes wawancara. Dari 300 orang sejak tes pertama tersisa hanya 50 orang yang ikut tes wawancara. Dan nantinya hanya akan dipilih 24 orang yang akan masuk dalam pendidikan.

Tiba saatnya giliran saya masuk ke ruangan untuk di wawancara. Saya pun masuk dengan persaan gugup namun berusaha untuk tetap tenang. Dalam ruangan terdapat 6 orang pewawancara yang siap untuk mewawancarai saya. Saya merasa layaknya tersangka yang sedang disidang di dalam pengadilan. Beberapa pertanyaan diajukan kepada saya, mulai dari pertanyaan terkait kompetensi keahlian, motivasi, latar belakang, dan asal usul saya. Saya berusaha menjawab pertanyaan itu dengan lugas, dan yakin. Sampai akhirnya giliran saya pun berakhir.

Keesokan harinya adalah agenda yang paling mendebarkan yaitu pengumuman final. Semua peserta dikumpulkan dalam satu ruangan untuk selanjutnya akan dibacakan pengumuman siapa saja peserta yang lolos dan berhasil masuk ke dalam pendidikan. Karena nama saya ada di kelompok akhir maka saya puj merasa berdebar-debar, namun saya coba menenangkan diri dan tentunya tidak lupa terus berdoa.

Dan pada akhirnya nama saya pun terpanggil dan dinyatakan lulus. Saya pun langsung sangat gembira hingga tanpa sadar air mata ini menetes. Saya sangat bersyukur sekali dapat lulus. Tak dapat di gambarkan betapa senangnya saya saat itu.

Pada akhirnya saya berfikir ini mungkin jalan Allah yang telah disiapkan kepada saya. Karena saya yakin bahwa Allah senantiasa menyiapkan rencana terbaik untuk hamba Nya. Untuk itu jangan lupa untuk terus bersyukur, berdoa, dan mohon ampun agar kita senantiasa diberi atau bahkan ditambah nikmat yang akan diberikan.

Demikian sepenggal kisah saya.
Terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamu'alaikum...
Hari Pelantikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar